Balai Taman Nasional Tesso Nilo mengalami kerusakan dan alih fungsi lahan mencapai 30 persen atau sekitar 28.000 hektare dari total luas hutan konservasi 83.064 hektare.
Kerusakan di taman nasional yang terletak di provinsi Riau tersebut diakibatkan oleh penggunaan lahan secara tak sah oleh masyarakat untuk dijadikan lahan perkebunan sawit dam praktek illegal logging di kawasan itu.
Untuk itu, Balai Taman Nasional Tesso Nilo mengaktifkan patroli bersama Dinas Kehutanan, LSM, perusahaan, dan forum masyarakat setempat untuk melindungi hutan konservasi itu dari penjarah yang menjadikan kawasan tersebut untuk perkebunan kelapa sawit.
"Upaya yang kita lakukan saat ini adalah menghidupkan kembali patroli bersama melibatkan LSM dan perusahaan yang memiliki hutan tanaman di sekitar Tesso Nilo," ujar Kepala Balai TN Tesso Nilo, drh Hayani Suprahman, dalam keterangan persnya kepada VIVAnews.
Menurut Hayani, sebenarnya patroli bersama ini sudah dibentuk sejak 2007 dengan nama Tim Tesso Nilo. Sayang, patroli hanya berjalan dua tahun. Pengaktifkan kembali patroli bersama akan melibatkan 250 personel gabungan dari berbagai unsur penengak hukum. Patroli fungsional akan dilakukan secara rutin setiap hari dan patrolu gabungan pada setiap pekan secara bergiliran.
(Read More..)